Dalam rangka penguatan jejaring program malaria, Dinas Kesehatan Kota Bandung mengadakan pertemuan dalam upaya meningkatkan pengendalian malaria di wilayah Kota Bandung. Acara ini turut di hadiri oleh perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Bandung, Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dan juga TNI. Acara diselenggarakan di Hotel Hemanggini, Rabu (27/08/2025).

Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ibu Ira Dewi Jani. Beliau menekankan “Jejaring eksternal adalah tulang punggung strategi pencegahan malaria. Dengan kolaborasi bersama, kita bisa mendeteksi lebih cepat, merespons lebih tanggap, dan menjaga Kota Bandung tetap bebas malaria”.
Malaria merupakan penyakit menular yang masih menjadi perhatian global. Meskipun Bandung bukan daerah endemis malaria, tetap menimbulkan risiko potensial. Ancaman ini berasal dari tingginya pergerakan penduduk untuk bekerja, menempuh pendidikan, atau berwisata. Akibatnya, risiko penularan tetap ada.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas program melalui kerja sama, berbagi informasi dan sumber daya, serta memastikan keberlanjutan upaya pencegahan dan pengendalian malaria secara terintegrasi. Dengan ini setiap kasus yang terdeteksi dapat ditangani dengan cepat dan tepat. Program ini juga mendorong keterlibatan masyarakat dalam menjaga kesehatan lingkungan, dan meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala malaria.


Harapan Masa Depan
Melalui penguatan jejaring eksternal ini, Dinas Kesehatan Kota Bandung berharap upaya eliminasi malaria dapat semakin kokoh dan berkesinambungan.
- Membangun sistem deteksi dan respons cepat untuk kasus malaria dengan membangun jaringan eksternal kolaboratif yang aktif.
- Meningkatkan pelacakan penyakit di tingkat kecamatan dan fasilitas kesehatan.
- Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam edukasi dan deteksi dini untuk pencegahan berkelanjutan.
Dalam program ini pemerintah, melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung, berkomitmen untuk menjaga Bandung bebas malaria. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan upaya pencegahan, deteksi dini, manajemen kasus, dan sistem surveilans terpadu. Program ini juga mendukung tujuan nasional Indonesia Bebas Malaria, karena Bandung merupakan pintu gerbang utama perpindahan penduduk antarwilayah.
(Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung)