Upaya pencegahan penyakit talasemia terus ditingkatkan melalui kegiatan skrining yang ditujukan kepada masyarakat umum terutama remaja, pelajar, dan calon pengantin. Tujuan diselanggarakan skrining talasemia ialah untuk memberi tahu masyarakat bahwa talasemia bukanlah penyakit menular melainkan kondisi genetik yang dapat dicegah.
Talasemia ialah kelainan darah yang diturunkan dari orang tua kepada anak. Kondisi ini terjadi karena masalah hemoglobin, yang menyebabkan anemia kronis. Penderita talasemia mayor membutuhkan transfusi darah rutin dan perawatan berkelanjutan seumur hidup. Hal ini secara signifikan memengaruhi kualitas hidup pasien dan keluarga mereka. Jumlah penderita talasemia terus meningkat setiap tahun. Selain membebani kesehatan individu dan keluarga, kondisi ini juga memiliki konsekuensi ekonomi dan sosial yang besar. Oleh karena itu, upaya pencegahan melalui skrining talasemia dipandang sebagai strategi kunci untuk mengurangi kasus baru.

Pesan Inti
Dengan langkah sederhana deteksi dini, masyarakat dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat. Meskipun talasemia tidak dapat disembuhkan, penyakit ini dapat dicegah. Melalui kesadaran, edukasi, dan skrining dini, kita dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan bebas dari talasemia.
Penderita talasemia biasanya menunjukkan gejala akibat kekurangan hemoglobin, yang membawa oksigen dalam tubuh. Gejala umumnya meliputi kelelahan, kelemahan, dan pucat akibat anemia kronis. Dalam beberapa kasus, penderita kondisi ini dapat memiliki ciri-ciri wajah yang khas dengan tulang pipi menonjol dan rahang atas yang lebih besar akibat gangguan pembentukan tulang.
Diharapkan kegiatan skrining talasemia dapat diperluas hingga menjangkau remaja, calon pengantin, institusi pendidikan, dan dunia kerja. Dengan keterlibatan semua pihak, termasuk pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat umum, jumlah kasus talasemia baru dapat dikurangi secara signifikan. Melalui upaya ini, kita optimis dapat menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat, lebih tangguh, dan bebas talasemia.
( Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung )