Dalam rangka memperkuat upaya Pencegahan HIV di Kota Bandung, Dinas Kesehatan Kota Bandung mengadakan Rapat Koordinasi dan Validasi Data Pengobatan Antiretroviral (ARV). Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan HIV, manajer program HIV, tenaga kesehatan, dan perwakilan dari komunitas. Penyelenggaraan program ini berfungsi sebagai platform strategis untuk berbagi perspektif, memperkuat kolaborasi lintas sektor, dan memastikan ketersediaan data yang valid terkait pengobatan ARV acara diselenggarakan di Hotel Arion Suite Jl. Otto Iskandar Dinata No.16, Pasir Kaliki, Kota Bandung, Rabu ( 06/08/2025 )

HIV masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan perhatian serius. Kota Bandung merupakan salah satu wilayah dengan jumlah kasus HIV yang tinggi di Jawa Barat. Memberikan terapi ARV merupakan langkah penting dalam mengurangi penyebaran virus, meningkatkan kualitas hidup bagi orang yang hidup dengan HIV, dan mencegah penularan lebih lanjut.
Adanya tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya terkait, seperti validasi data. Program ini bertujuan untuk mengumpulkan data pengobatan ARV dari semua fasilitas kesehatan guna memastikan akurasi, ketepatan waktu, dan konsistensi yang lebih baik.
Program ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dalam layanan ARV. Tantangan tersebut meliputi kepatuhan pasien, ketersediaan obat, dan pelaporan rutin, mengembangkan strategi keberlanjutan guna meningkatkan cakupan layanan ARV dan kualitas perawatan bagi orang yang hidup dengan HIV.

Dalam sambutannya, Ira Dewi Jani, perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Bandung menekankan bahwa keberhasilan pengobatan HIV tidak hanya bergantung pada ketersediaan ARV, tetapi juga pada kepatuhan pasien dan kualitas data yang dilaporkan. Data yang valid merupakan dasar untuk perencanaan. Koordinasi yang kuat adalah kunci keberlanjutan program.
Perwakilan dari komunitas pendukung ODHIV juga mengucapkan terima kasih atas forum ini. Forum ini menyediakan ruang bagi masyarakat sipil untuk membantu memastikan bahwa ODHIV mendapatkan layanan berkualitas yang adil dan setara.
Dinas Kesehatan Kota Bandung berharap kegiatan ini dapat menghasilkan:
• Data ARV yang lebih akurat untuk membantu perencanaan logistik obat.
• Pelayanan yang lebih luas dengan memperkuat peran puskesmas dalam distribusi ARV.
Pertemuan ini menegaskan bahwa upaya pencegahan HIV tidak dapat dikelola oleh satu pihak saja. Tetapi diperlukan kerja sama antara pemerintah, fasilitas kesehatan, dan masyarakat luas.
Dengan koordinasi dan validasi data ini, Dinas Kesehatan Kota Bandung, yakin bahwa layanan ARV akan merespons dengan lebih baik, data pengobatan akan lebih jelas, dan orang yang hidup dengan HIV akan memiliki jaminan yang lebih baik atas hak mereka untuk hidup sehat, produktif, dan bermartabat.
( Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung )