Cegah Hipertensi dengan Skrining Kesehatan

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ira Dewi Jani mengajak seluruh masyarakat di atas 15 tahun untuk melakukan skrining kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat sebagai langkah awal pencegahan penyakit hipertensi. Hal ini ia sampaikan pada acara Bandung Menjawab, Rabu (08/06/2022) di Taman Dewi Sartika.

Berdasarkan data Riskesdas Kemenkes tahun 2018, prevalensi penyakit hipertensi di Kota Bandung adalah 1:3. Artinya ada sekitar 700.000 warga Kota Bandung yang mengidap penyakit Hipertensi. Namun, data Dinas Kesehatan Kota Bandung per bulan Mei 2022 baru tercatat 28.000 warga Kota Bandung dari usia 15-69 tahun mengidap penyakit hipertensi termasuk ibu hamil dan hal ini dapat mengancam keselamatan ibu dan anak.

“Dari estimasi angka 700.000 kasus hipertensi yang ada di Kota Bandung, baru 28.000 yang tercatat dan terlapor di kami dari hasil skrining kesehatan di Puskesmas dan rumah sakit sampai triwulan 1 tahun 2022,” jelas Ira.

Ira menjelaskan bahwa hipertensi dikenal juga sebagai silent killer karena kebanyakan kasus hipertensi tidak didahului gejala awal yang terdeteksi. Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang berbahaya karena dapat memicu berbagai penyakit akut seperti penyakit jantung, stroke, retinopati, dan gagal ginjal, hingga menyebabkan kematian.

Hipertensi adalah tekanan pada aliran darah yang melebihi ambang batas 140/90 mmHg sehingga membuat kerja jantung semakin keras dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Meski hipertensi tidak bisa disembuhkan, hipertensi bisa dicegah dan dikendalikan.

Faktor risiko hipertensi yang dapat dikendalikan meliputi pola hidup seperti merokok, mengonsumsi garam berlebih, istirahat yang kurang, dan makanan yang tidak sehat. Sedangkan faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan meliputi usia, jenis kelamin, dan keturunan.

“Kami mengajak warga supaya skrining hipertensi setiap bulan atau minimal 1 tahun dalam sekali sebelum muncul gejala stroke akibat hipertensi karena pengidap hipertensi tidak mesti orang tua, tapi juga bisa menjangkiti anak 15 tahun ke atas,” ajak Ira.

Ira juga berpesan bagi warga yang belum ataupun sudah mengidap penyakit hipertensi agar melakukan upaya mandiri langkah CERDIK, yaitu cek kesehatan secara berkala, enyahkan asap rokok, rutin melakukan aktivitas fisik, diet atau menu makanan yang seimbang disertai minum yang cukup, istirahat yang cukup, serta kelola stres dengan benar.

(Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung)

Bagikan: