TRC Berikan Desinfektan Pasca Banjir Bandang


 
Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung turun berkeliling ke wilayah yang terkena banjir pada, Rabu (21/03) untuk membagikan desinfektan kepada warga melalui petugas puskesmas setempat.
 
Sebanyak lima titik banjir dikunjungi petugas TRC, yakni wilayah Jatihandap, Sindangjaya, Neglasari, Ujung Berung, dan Derwati. Petugas TRC membagikan 144 botol lysol dan 12 kaleng kaporit yang masing-masing kaleng berisi 200 tablet kepada petugas puskesmas di wilayah tersebut.
 
“Banyak potensi penyakit yang bisa ditularkan akibat banjir, salah satunya leptospirosis. Lysol dan kaporit bisa digunakan warga untuk membersihkan sumber air yang tercemar akibat banjir sebagai upaya pencegahan penyebaran bakteri dan virus melalui air kotor,” kata Girindra Wardhana, Kasie Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kota Bandung yang turut mendata di lapangan.
 
Dari data yang berhasil dihimpun Dinkes Kota Bandung, wilayah yang membutuhkan bantuan air bersih ada di lima lokasi, yakni di Kelurahan Pasir Impun RW 01, Kelurahan Sindangjaya RW 11, Kelurahan Jatihandap RW 03, 04, dan 16, Kelurahan Cisaranten Endah RW 04, dan Kelurahan Pasirlayung RW 04.
 
Hasil pantauan tim TRC, dari kelima titik tersebut, Kelurahan Jatihandap merupakan wilayah yang mengalami dampak banjir yang paling parah. Setidaknya 300 warga dari RW 03 dan RW 16 menjadi korban banjir. Di antaranya, sebanyak 40 balita dan 50 lansia ikut menjadi korban. Meski demikian, tidak ada korban jiwa akibat banjir tersebut.
 
Selain pembagian desinfektan, Dinkes Kota Bandung beserta jajarannya telah melaksanakan pendampingan kepada masyarakat terdampak banjir melalui pendirian posko-posko kesehatan. Petugas juga melakukan sweeping terhadap warga yang sakit, tetapi sulit untuk keluar rumah akibat kondisi fisik yang tidak memungkinkan.
 
Warga yang terkena dampak banjir bisa memeriksakan kesehatannya ke posko kesehatan terdekat atau menghubungi layanan Pusat Kesehatan Terpadu PSC di nomor 119 untuk mendapatkan penanganan pada kondisi gawat darurat medis.
 
(Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung)
Bagikan: