WASPADAI ANEMIA YANG MENGAKIBATKAN RISIKO STUNTING

Oleh : Promkes Dinkes Kota Bandung

Stunting menjadi salah satu bentuk kelainan gizi pada anak. Kelainan ini terlihat dari panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan usia anak sebayanya. Kondisi tersebut dapat diukur dengan panjang atau tinggi badan yang lebih minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Sementara itu, anemia merupakan penurunan kadar hemoglobin darah di bawah normal berdasarkan usia dan jenis kelamin. Hal ini dapat terjadi saat kekurangan zat besi sehingga menyebabkan anemia yang banyak terjadi pada anak-anak.

Penyebab terjadinya stunting salah satunya diakibatkan oleh defisiensi zat besi. Zat besi merupakan salah satu elemen kunci dalam optimalisasi masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), termasuk untuk pencegahan stunting.

Di Indonesia, pemerintah senantiasa melakukan program bebas stunting yang ditujukan bagi remaja. Karena stunting berhubungan dengan anemia, di mana anemia dapat terjadi pada semua siklus kehidupan, mulai dari remaja. Sehingga, program pemerintah didukung dengan memberiikan tablet tambah darah pada remaja putri, tujuannya untuk memotong rantai anemia. Dengan dilakukannya hal tersebut, harapannya kadar Hb remaja putri menjadi baik yang nantinya dapat menurunkan risiko anemia yang lebih rendah.

Anemia yang disebabkan oleh defisiensi zat besi ini menyebabkan pembentukan sel darah merah turun, umur sel darah merah menjadi lebih muda. Jadi, sel darah merahnya tidak cukup untuk membuat metabolism tubuh menjadi optimal.

Hb atau sel darah merah adalah transporter utama untuk oksigen. Di mana oksigen digunakan oleh semua metabolisme tubuh yang ada di dalam sel. Jika salah satunya tidak tercukupi dengan baik, maka metabolismenya tidak berjalan dengan optimal. Akhirnya, terjadilan gangguan pertumbuhan yang nanti di kemudian hari bisa menjadi stunting. Terdapat tiga aspek penting untuk mencegah stunting, yaitu mengkonsumsi makanan yang kaya akan protein hewani, melakukan aktivitas fisik atau olahraga setiap hari minimal 30 menit, dan rutin minum tablet tambah darah setiap satu minggu sekali.

Bagikan: