Dinkes Dorong Puskesmas Tetap Prima dalam Memberikan Pelayanan Selama Pandemi Covid-19

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mendorong Puskesmas agar tetap melayani pasien secara prima selama pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Yorisa Sativa dalam membuka acara Workshop Tata Kelola Mutu bagi Puskesmas di Prime Park Hotel, Senin (25/10/2021).

“Peranan Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan (faskes) primer adalah sebagai gate keeper atau ujung tombak dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di tingkat dasar, juga melakukan penapisan rujukan serta menurunkan morbiditas, mortalitas, dan kecacatan, sehingga mutu pelayanan di Puskesmas harus terakreditasi sesuai dengan standar yang ditetapkan,” jelasnya.

Yorisa menyebutkan meski dalam kondisi pandemi, Puskesmas tetap harus meningkatkan pelayanannya agar masyarakat dapat terlayani dengan baik sehingga dapat memberikan kepuasan.

Dari hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) terhadap pelayanan di Puskesmas di Kota Bandung pada semester 1 tahun 2021 meraih nilai 83.46% dari nilai standar nasional minimal 76,61%. Nilai tersebut dipengaruhi oleh 9 indikator yang diatur dalam Permenpan RB nomor 14 tahun 2017 tentang Survey Kepuasan Masyarakat untuk Pelayan Publik.

“Kita perlu mendiskusikan lebih lanjut agar nilai tersebut bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan di semester selanjutnya melalui workshop ini bersama narasumber yang ditunjuk oleh Kemenkes RI,” tambahnya.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Nina Susana Dewi menyebutkan setidaknya ada empat isu utama terkait mutu pelayanan di faskes, terutama di Puskesmas yang perlu diperhatikan, di antaranya isu mengenai keselamatan pasien, keselamatan pegawai faskes, keselamatan alat kesehatan, dan keselamatan lingkungan.

Tingginya kasus covid-19 beberapa waktu lalu menyebabkan beberapa program terkait Standar Pelayanan Minimal di Puskesmas tersendat. Dampaknya, mutu pelayanan di Puskesmas menurun. Oleh sebab itu, Kemenkes RI, Dinkes Provinsi dan Dinkes di tingkat Kabupaten/Kota berperan penting untuk menjamin mutu pelayanan faskes.

Workshop ini perlu dilakukan tidak hanya dalam rangka akreditasi, tapi juga sebagai upaya dalam melindungi keselamatan pasien dan keselamatan bersama,” jelasnya.

Lebih lanjut, meski mutu pelayanan memiliki peranan penting dalam menjaga keselamatan pasien di faskes, peningkatan mutu pelayanan faskes masih mengahadapi beberapa kendala, seperti kualitas mutu faskes yang belum merata, ketersediaan dan kepatuhan petugas faskes terkait isu keselamatan pasien belum optimal, budaya mutu di faskes dan program belum berkesinambungan (belum terakreditasi), serta anggaran untuk program mutu pelayanan faskes belum mencukupi, sehingga pengembangan mutu pelayanan faskes belum optimal.

“Kendala-kendala ini bisa diperbaiki jika semua pihak saling membantu. Apalagi di masa pandemi ini Puskesmas banyak mengerjakan hal-hal di luar kewajiban tugasnya. Maka, perlu ada upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan melalui inovasi dan pemanfaatan teknologi,” tambahnya.

(Humas Dinas Kesehatan Kota Bandung)

Bagikan: