Oleh : Promkes Dinkes Kota Bandung
Anemia merupakan suatu kondisi yang terkait dengan kadar rendah sel darah merah atau kurangnya hemoglobin dalam darah. Kondisi ini menjadi masalah kesehatan yang serius dan memiliki dampak yang signifikan, terutama pada remaja putri. Di fase yang penuh dengan perubahan dan pertumbuhan, anemia dapat menjadi hambatan potensial yang mengganggu perkembangan optimal dan kesejahteraan.
Anemia pada remaja putri terjadi saat tubuh mengalami defisiensi zat besi, vitamin B12, asam folat, atau kombinasi dari ketiganya. Zat besi dan vitamin B12 penting untuk pembentukan hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Penyebab Anemia pada Remaja Putri
- Kurangnya Asupan Zat Besi
Remaja putri seringkali mengalami anemia karena kurangnya asupan zat besi dalam diet sehari-hari mereka. Faktor ini dapat terkait dengan pola makan yang tidak seimbang atau kurangnya pemahaman tentang nilai gizi makanan.
- Siklus Menstruasi
Kehilangan darah selama menstruasi merupakan faktor risiko tambahan. Remaja putri yang mengalami menstruasi yang berat atau berkepanjangan berisiko tinggi mengalami kekurangan zat besi.
- Gangguan Penyerapan Nutrisi
Beberapa kondisi medis, seperti gangguan penyerapan nutrisi dalam saluran pencernaan, dapat menyebabkan anemia meskipun asupan nutrisinya cukup.
- Pertumbuhan yang Cepat
Proses pertumbuhan yang cepat selama masa remaja menuntut kebutuhan nutrisi yang lebih besar. Kekurangan zat besi dapat terjadi jika tidak diimbangi dengan asupan yang memadai.
Dampak Anemia pada Remaja Putri
- Kelelahan dan Kecemasan
Anemia dapat menyebabkan kelelahan yang berlebihan, penurunan energi, dan bahkan kecemasan pada remaja putri.
- Pengaruh pada Konsentrasi dan Kinerja Belajar
Kekurangan oksigen akibat anemia dapat mempengaruhi fungsi otak, mengurangi konsentrasi dan kinerja belajar.
- Gangguan Siklus Menstruasi
Anemia yang berkepanjangan dapat mempengaruhi siklus menstruasi, menciptakan lingkaran setan dengan meningkatkan risiko kehilangan darah lebih lanjut. Untuk mencegahnya, pastikan untuk selalu mengkonsumsi makanan tinggi protein hewani, pola hidup yang sehat seperti olahraga 30 menit setiap hari, dan minum satu Tablet Tambah Darah (TTD) setiap minggu.